Palapanews.Asia, Jakarta – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia memulai langkah awal menuju peringatan 400 tahun kelahiran Syekh Yusuf Al Makassari yang akan jatuh pada 2026. Melalui kegiatan maklumat media yang digelar di Jakarta, pemerintah menegaskan bahwa peringatan ini tidak semata menjadi agenda historis, tetapi juga strategi penting dalam memperkuat diplomasi budaya Indonesia di tingkat internasional.
Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Kementerian Kebudayaan, Endah Tjahjani Dwirini Retnoastuti, menyampaikan bahwa Syekh Yusuf merupakan figur dunia dengan pengaruh lintas wilayah. Jejak pemikiran dan perjuangannya hidup di berbagai tempat, mulai dari Nusantara, Sri Lanka, hingga Afrika Selatan.
“Syekh Yusuf Al Makassari adalah tokoh global. Melalui peringatan 400 tahun ini, Indonesia ingin menghadirkan kembali narasi besar tentang nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan spiritualitas yang bersifat universal,” ujar Endah.
Ia menekankan, maklumat media ini menjadi ruang strategis untuk membangun pemahaman publik sekaligus menyatukan visi antara pemerintah, akademisi, komunitas budaya, dan media. Menurutnya, diplomasi kebudayaan tidak hanya berjalan melalui forum resmi antarnegara, tetapi juga melalui penguatan narasi sejarah dan tokoh-tokoh yang memiliki relevansi global.
“Kegiatan ini adalah titik awal. Ke depan akan ada rangkaian program riset, produksi pengetahuan, hingga kegiatan kebudayaan yang melibatkan berbagai negara. Kami berharap kolaborasi ini dapat berjalan secara berkelanjutan,” tambahnya.
Acara tersebut turut dihadiri perwakilan kementerian dan lembaga, akademisi, filolog, komunitas kebudayaan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, serta sejumlah organisasi yang selama ini aktif mengkaji warisan Syekh Yusuf. Perwakilan dari program Memory of the World juga hadir bersama para narasumber yang akan terlibat dalam rangkaian peringatan.
Dalam kesempatan itu, peserta juga menyaksikan penayangan film pendek yang menggambarkan perjalanan hidup Syekh Yusuf Al Makassari dari Nusantara hingga Afrika Selatan. Film tersebut menjadi pengantar visual untuk memahami besarnya pengaruh Syekh Yusuf sebagai ulama, intelektual, sekaligus pejuang kemanusiaan yang melampaui batas geografis dan zaman.
Melalui rangkaian kegiatan ini, Kementerian Kebudayaan berharap peringatan 400 tahun Syekh Yusuf Al Makassari dapat menjadi agenda bersama yang tidak hanya memperkuat identitas budaya nasional, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia dalam percakapan kebudayaan dunia.













