Palapanews.Asia, Jakarta – Film Waktu Maghrib 2 bukan hanya menyuguhkan teror supranatural di layar, tapi juga menghadirkan pengalaman ekstrem. Disutradarai oleh Sidharta Tata dan diproduseri oleh Sunil Samtani, sekuel ini membawa kisah baru yang lebih mencekam dari film pertamanya.
Para aktor muda seperti Muzakki Ramdhan, Sulthan Hamonangan, dan Ghazi Alhabsyi mengaku menghadapi tantangan tak biasa saat syuting film horor ini, saat wawancara konferensi pers di Epicentrum XXI, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Jin Ummu Sibyan kembali hadir untuk meneror, kali ini di desa Giritirto, dan teror itu benar-benar terasa bahkan saat syuting berlangsung.
Muzakki yang memerankan Endro mengungkapkan betapa intensnya peran yang ia mainkan.
“Sebagai Endro, yang bisa dibilang 80 persen adegannya kesurupan, jadi lumayan mencekam. Tapi aku sangat menikmatinya karena ini pertama kali aku berperan segila ini,” ujar Muzakki.
Ia juga menjalani transformasi dengan prostetik makeup, sesuatu yang baru baginya.
“Pertama kali pakai prostetik untuk wajah kesurupan. Rasanya ngeri pas ngaca, tapi seru banget karena ini langkah besar di karierku,” tambahnya.
Berbeda dengan Muzakki, Sulthan Hamonangan justru dibuat kewalahan oleh alat teknis yang digunakan saat syuting. Ia dan Muzakki harus menggunakan camera rig, kamera yang dipasang langsung di tubuh mereka untuk menangkap ekspresi saat adegan berlari.
“Camera rig itu berat banget. Kita harus lari sambil bawa beban kamera di dada. Nggak ada kru yang pegangin, kita beneran lari sendiri,” jelas Sulthan.
“Tapi seseru itu. Lari-lari dikejar tapi kamera terus ngerekam muka kita, kayak masuk langsung ke dalam rasa takutnya karakter,” timpal Muzakki.
Ghazi Alhabsyi, yang baru pertama kali main film horor, tidak menyangka adegan bisa semencekam itu, bahkan membuatnya benar-benar takut.
“Pas adegan dikejar Endro (Muzakki), dia berdarah-darah, bawa celurit, teriak-teriak… itu ngeri banget. Kita takut beneran!” ujar Ghazi.
Sidharta Tata, sang sutradara, merasa puas karena para aktor mampu memberikan totalitas meski syuting berlangsung intens.
“Saya bangga banget lihat mereka bisa masuk ke karakter dengan penuh. Horornya kerasa, tapi emosinya juga dapet. Mereka kerja luar biasa,” ujar Tata.
Sementara itu, produser Sunil Samtani menyebut Waktu Maghrib 2 sebagai proyek horor yang lebih matang secara teknis dan emosional.
“Kita ingin penonton tidak hanya ketakutan, tapi juga merasa terhubung. Ini bukan Cuma horor visual, tapi juga horor psikologis,” kata Sunil.
Waktu Maghrib 2” tayang mulai 28 Mei 2025 di seluruh bioskop Indonesia. Siap-siap menjerit saat azan maghrib berkumandang.