Palapanews.Asia, Jakarta – Jakarta Film Week kembali menegaskan eksistensinya di kancah perfilman internasional dengan berpartisipasi dalam Busan International Film Festival (BIFF). Tepatnya melalui ajang Asian Contents & Film Market (ACFM) pada 20–23 September 2025, keikutsertaan ini menjadi bentuk kolaborasi bersama Platform Busan 2025 sekaligus wujud dukungan bagi sineas tanah air untuk tampil di forum global.
Dalam kesempatan tersebut, Jakarta Film Week menghadirkan program JFWNET – Industry Program, sebuah ruang pertemuan bagi para sineas dan pelaku industri untuk berbagi pengalaman, berdiskusi, serta pitching project. Tahun ini, tiga emerging producers terpilih dari Producers Lab 2024 turut dibawa ke Busan, yaitu Andreas B. Sihombing dengan proyek Push Rank, Bella Nabila lewat To My Dearest, My Dear…, dan Wildan Aji Gumelar melalui Resepsi Pertama Bapak.
Tak hanya itu, Yulia Evina Bhara, produser sekaligus Festival Board Jakarta Film Week, dipercaya menjadi salah satu juri kompetisi utama BIFF 2025. Sebelumnya, Yulia juga pernah duduk di kursi juri Critics’ Week Cannes Film Festival 2025. Tahun ini, ia terlibat sebagai co-producer dalam film Renoir (2025), serta film kolaborasi internasional The Fox King (2025) garapan Woo Ming Jin yang tayang perdana di program A Window on Asian Cinema.
Jakarta Film Week juga membuka booth khusus di ACFM 2025 sebagai wadah memperkenalkan program-program unggulan festival, memperluas jejaring, sekaligus membuka peluang kolaborasi lintas negara.
Tahun ini, Jakarta Film Week turut meluncurkan Festival Ambassador, yang diwakili oleh aktris muda Claresta Taufan. Namanya kian mencuri perhatian sejak membintangi film Pangku (2025) karya Reza Rahadian yang tayang di BIFF lewat program Vision Asia. Claresta juga berhasil meraih penghargaan Rising Star Award dari Marie Claire Asia Star Award di ajang yang sama.
Memasuki tahun kelimanya, Jakarta Film Week tetap konsisten menghadirkan rangkaian program yang dirancang untuk mempertemukan sineas dengan pemangku kepentingan industri. Festival ini bukan hanya ruang apresiasi karya film terbaik dari dalam dan luar negeri, tetapi juga menjadi sarana regenerasi sineas, melahirkan talenta baru, dan mendorong hadirnya karya yang relevan dengan perkembangan perfilman masa depan.
Jakarta Film Week 2025 akan kembali berlangsung pada 22–26 Oktober 2025, menampilkan pemutaran film panjang dan pendek, program diskusi, masterclass, pitching forum, hingga kompetisi film. Semua ini menjadi upaya menghadirkan festival film yang tidak hanya menghibur publik, tetapi juga memberi jawaban atas keresahan sosial melalui medium sinema.













