Tantangan Menghidupkan Film Sejarah di Tengah Dominasi Genre Populer

oleh -35 Dilihat
Gambar: Kemenbud Gelar Diskusi dan Lomba Skenario "Tantangan dan Peluang Film Narasi Kepahlawanan"
banner 468x60

Palapanews.Asia, Jakarta – Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menggelar diskusi bertajuk “Tantangan dan Peluang Film Narasi Kepahlawanan” di Gedung Kemendikdasmen, Jakarta, Senin (18/9). Acara ini dihadiri para sineas, asosiasi perfilman, serta perwakilan industri animasi dan musik film.

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, mengatakan pentingnya memperkuat ekosistem perfilman nasional, khususnya untuk karya bertema sejarah dan kepahlawanan. Ia menyebut, hingga September 2025 produksi film Indonesia sudah menembus lebih dari 150 judul dan diproyeksikan bisa mencapai 200 judul hingga akhir tahun. Jumlah penonton juga mencatat angka impresif, sekitar 59 juta orang hingga Agustus lalu.

banner 336x280

“Film Indonesia saat ini tumbuh cukup kondusif dan terus berkembang. Selain menjadi bagian dari ekspresi budaya, film juga bisa menjadi soft power diplomasi Indonesia di mata dunia,” ujar Fadli.

Tahun ini, bertepatan dengan peringatan 80 tahun Indonesia merdeka dan Hari Pahlawan, Kemenbud meluncurkan lomba penulisan skenario film bertema , nasionalisme, dan peristiwa sejarah. Program ini diharapkan dapat mendorong lahirnya karya-karya baru yang mampu mengangkat tokoh maupun peristiwa bersejarah ke layar lebar.

Fadli menilai, tantangan utama perfilman bertema kepahlawanan adalah bagaimana menghadirkan skenario yang menarik sehingga mampu menjangkau penonton luas. Ia mencontohkan kesuksesan film-film biopik dunia seperti Gandhi atau The Message yang tidak hanya meraih penghargaan, tetapi juga sukses secara komersial.

“Film sejarah dan kepahlawanan punya potensi besar. Namun yang paling penting adalah bagaimana cerita itu disampaikan dengan kuat, relevan, dan mampu memikat penonton,” ujanya.

Sejumlah tokoh perfilman yang hadir juga menekankan perlunya dukungan pada genre anak-anak dan animasi yang masih jarang diproduksi. Menurut mereka, keragaman tema akan memperkaya ekosistem film nasional sekaligus memperluas pasar di dalam dan luar negeri.

Dengan adanya lomba skenario ini, pemerintah berharap semakin banyak penulis, wartawan, maupun profesional film yang terdorong untuk menggarap tema kepahlawanan. Program ini juga akan dilengkapi dengan workshop sebagai wadah berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menulis skenario yang kuat.

Acara ditutup dengan pesan agar momentum 80 tahun Indonesia merdeka dapat menjadi titik tolak lahirnya lebih banyak karya film inspiratif yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengingatkan generasi muda pada nilai perjuangan para pahlawan bangsa.

 

 

>>> CATATAN REDAKSI <<<

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.

Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: palapamediaonline@gmail.com.
Terima kasih.
____________________

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *