Seribu Tukik Penyu Sisik, Sejuta Harapan untuk Laut yang Lestari

oleh -36 Dilihat
Gambar: PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, Kementerian Kehutanan RI, dan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu menggelar kegiatan pelepasliaran tukik penyu sisik (Eretmochelys imbricata) di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu.
banner 468x60

Palapanews.Asia, Jakarta – Upaya menjaga kelestarian satwa laut terus dilakukan. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, Kementerian Kehutanan RI, dan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu menggelar kegiatan pelepasliaran tukik penyu sisik (Eretmochelys imbricata) di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu.

Acara yang berlangsung pada Kamis, 21 Agustus 2025 ini melibatkan banyak pihak, mulai dari instansi pemerintah, akademisi, komunitas pecinta lingkungan, hingga media. Turut hadir pula kelompok Teens Go Green, Jakarta Birdwatching Society, serta berbagai konten kreator yang ikut menyuarakan pesan konservasi.

banner 336x280

Mengusung tema “Seribu Tukik Sejuta Harapan”, kegiatan ini menjadi simbol komitmen menjaga keberlangsungan populasi penyu sisik yang kini berstatus kritis menurut IUCN. Spesies ini dikenal memiliki perilaku unik yang disebut natal homing—kembali ke pantai tempat menetas untuk bertelur. Oleh karena itu, keberadaan pantai yang sesuai sangat menentukan siklus hidupnya.

Pulau Bidadari dinilai sebagai salah satu habitat potensial untuk penyu sisik. Hasil kajian BKSDA menunjukkan, pulau ini memiliki garis pantai rata-rata 18,46 meter dengan kemiringan 5,8°, kondisi yang ideal untuk proses peneluran. Tekstur pasir, kelembaban, serta tingkat ancaman predator di pulau ini juga masih mendukung kelangsungan hidup penyu.

Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Winarto, menyampaikan rasa bangganya dapat terlibat langsung dalam kegiatan konservasi ini.

“Melalui pelepasliaran tukik penyu sisik, kami tidak hanya berupaya menjaga keanekaragaman hayati laut, tetapi juga mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya peran ekosistem pesisir dan laut. Harapannya, langkah kecil ini bisa menjadi inspirasi agar lebih banyak pihak bergerak bersama melestarikan alam Indonesia,” ujarnya.

Sebelum pelepasliaran, para peserta mendapatkan arahan mengenai prosedur yang tepat agar tukik dapat dilepas dengan aman. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi edukasi tentang konservasi penyu serta pengamatan burung (bird watching), memperkenalkan kekayaan ekosistem Pulau Bidadari kepada masyarakat luas.

Penyu sisik bukan hanya bagian penting dari rantai ekosistem laut, tetapi juga indikator kesehatan lingkungan pesisir. Dengan melepasliarkan tukik, diharapkan populasi penyu sisik dapat terus bertambah, sekaligus memperkuat kesadaran publik tentang pentingnya menjaga alam.

Melalui kegiatan ini, pesan utama yang ingin disampaikan adalah sederhana: menjaga penyu berarti menjaga laut, dan menjaga laut berarti menjaga masa depan generasi mendatang.

 

 

>>> CATATAN REDAKSI <<<

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.

Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: palapamediaonline@gmail.com.
Terima kasih.
____________________

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *