Palapanews.Asia, Jakarta – Film horor terbaru garapan Fajar Nugros, Perempuan Pembawa Sial, akhirnya merilis trailer dan poster resminya. Mengangkat mitos kuno Bahu Laweyan, sebuah kutukan yang menimpa perempuan setelah menikah. Film ini dikemas dalam balutan horor penuh ketegangan sekaligus membawa pesan budaya.
Dalam cuplikan trailer, penonton diajak menyelami kisah Mirah (diperankan Raihaanun) yang hidupnya berubah drastis setelah terkena kutukan tersebut. Ia mulai dianggap pembawa sial oleh masyarakat hingga tragedi menimpa keluarganya. Sang suami meninggal usai menyaksikan penampakan menyeramkan berupa delman dengan kusir tanpa kepala dan kain laweyan yang menari di tengah malam.
Sutradara Fajar Nugros menyebut, film ini bukan sekadar menawarkan ketakutan.
“Bagi saya, horor selalu menjadi medium untuk bercerita tentang sesuatu yang lebih dalam. Bahu Laweyan ini bukan sekadar mitos, tapi juga refleksi tentang bagaimana masyarakat memperlakukan perempuan. Saya ingin penonton merasakan ngeri sekaligus merenung,” ungkap Fajar.
Aktris Raihaanun yang memerankan tokoh utama mengaku peran Mirah sangat menantang secara emosional.
“Mirah itu sosok perempuan yang harus menanggung stigma dan tuduhan tanpa bisa melawan. Membawakan karakternya membuat saya lebih dekat dengan realitas banyak perempuan yang kerap disalahkan dalam situasi sulit,” ujar Raihaanun.
Sementara itu, eksekutif produser Winston Utomo menuturkan bahwa pilihan mitos Bahu Laweyan bukan tanpa alasan.
“Cerita ini unik, jarang sekali disentuh di layar lebar, padahal menyimpan filosofi mendalam. Kami ingin menghadirkan horor yang otentik, rooted pada kearifan lokal, tapi tetap relevan dengan penonton modern,” kata Winston..
Pemain lain, Arswendy Bening Swara, yang turut mendukung film ini, juga menilai bahwa Perempuan Pembawa Sial menghadirkan sesuatu yang berbeda.
“Kekuatan film ini ada pada atmosfernya yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, jadi horornya terasa lebih nyata. Penonton akan merasa tidak hanya menonton, tapi seolah ikut berada di dalam kisah Mirah,” ujar Arswendy.
Dengan sentuhan mitos, horor, sekaligus refleksi sosial, Perempuan Pembawa Sial diharapkan menjadi tontonan yang tidak hanya menegangkan, tetapi juga membuka ruang diskusi tentang prasangka dan stigma yang masih hidup di tengah masyarakat.
Film ini akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 18 September 2025.













